Memperbaiki Waktu Pemanasan, Sebuah Pelajaran Dari Kekalahan Lawan PSM Makassar

Arema FC gagal meraih poin saat bertandang ke markas PSM Makassar, Minggu (14/10) lalu. Dua gol dari M Rahmat dan Guy Junior hanya mampu dibalas oleh satu gol dari Ahmad Nur Hardianto.

Satu faktor yang membuat Arema gagal meraih poin salah satunya adalah karena terlambat panas. Kenapa hal ini bisa terjadi? Utam Rusdiana menceritakan bahwa tim Arema menjalani waktu pemanasan yang kurang lama. Hal inilah yang mempengaruhi performa pemain dalam 10 menit awal laga.

Kiper asal Sidoarjo ini membenarkan bahwa menu latihan yang biasanya dilahap saat pemanasan tak terselesaikan semua.

“Jadi seperti kata Pak Kuncoro (asisten pelatih) dan Rafli, kami memang terlambat panas. Pemanasan sebelum laga itu kurang, ada beberapa materi yang belum sempat kami jalani,” bebernya seperti dikutip dari Malang Post.

Belum selesainya pemanasan tim Arema karena sudah mendapatkan kode untuk segera menyelesaikan sesi pemanasan sebab pada saat yang bersamaan PSM Makassar juga sudah selesai melakukan hal serupa. Utam pun mengklaim Arema belum 30 menit melakukan pemanasan.

“Pemain PSM sudah kembali ke ruang ganti. Rasanya belum sampai 30 menit kami pemanasan, kami sudah harus masuk juga” ungkapnya.

Kondisi tersebut membuat pemain Arema FC terlambat panas. Tak heran Utam mengakui jika penampilan pada 10 menit awal kurang baik sehingga PSM mampu mencetak gol pada menit 7.

“Ya makanya, saat pertandingan, sampai gol PSM terjadi, kami seperti belum panas. Diserang terus oleh lawan, sekitar 10 menit,” tambahnya.

Faktor sesi pemanasan pun akan menjadi hal yang diperhatikan Arema untuk selanjutnya. Utam ingin meski tim lain sudah selesai sesi pemanasan, Arema jangan sampai meniru jika materi latihannya belum selesai.

“Kami berpikir positif saja. Waktu itu mungkin psikologis pemain Arema menyebutkan waktu warming up selesai. Meski sebetulnya sepertinya masih ada beberapa menit lagi,” pungkas dia.