Persija Dituduh Calon Juata Settingan, Hamka Hamzah Memberikan Penegasan Ini
Sepak bola Indonesia masih ramai tentang bahasan match fixing mulai Liga 3, Liga 2, hingga pengaturan juara di Liga 1 218. Yang terbaru, banyak muncul pembahasan Persija Jakarta jadi juara setingan karena ada kejanggalan saat pertandingan melawan Bali United pada Minggu (2/12/2018).
Satu di antaranya wasit mengakhiri pertandingan tanpa tambahan waktu sehingga Persija kini memimpin klasemen sementara dan unggul satu poin atas PSM Makassar. Peluang juara Persija membesar saat pertandingan menyisakan satu laga terakhir.
Kapten Arema FC, Hamka Hamzah ikut berbicara mengenai hal ini. Ia mengungkapkan juara sebuah kompetisi tak akan mungkin disetting. Jika memang ada hal seperti itu, harus dibuktikan dan bahkan pelaku pengaturan segera ditangkap.
“Bagi saya, kalau juara kompetisi itu tidak bisa di-setting. Kalau ada yang bicara seperti itu, buktikan dan tangkap pelakunya langsung. Jangan hanya asal bicara. Tapi, cari solusi dan faktanya,” jelasnya.
Pemain yang akrab dengan nomor punggung 23 ini juga menjelaskan bahwa semua kemungkinan masih bisa terjadi apalagi saat ini PSM Makassar juga masih berpeluang karena mempunyai selisih satu poin di bawah Persija.
“Kalau Persija disebut jadi juara, belum tentu. Meski, sekarang mereka unggul satu poin dari PSM Makassar, masih ada satu pertandingan terakhir. Jadi juara musim ini baru bisa dilihat setelah pekan terakhir,” tegas Hamka.
Hamka juga coba memberikan penjelasan bahwa juara musim 2018 bukanlah settingan. Ia menyebut Persija yang merupakan calon juara baru bisa masuk papan atas saat akhir kompetisi, bahkan saat awal kompetisi tak ada di papan atas dan sempat ada di zona degradasi.
“Di awal musim, Persija tidak bersaing di papan atas. Di pertengahan musim juga memunculkan Persib Bandung. Siapa yang sangka ada kerusuhan (meninggalnya suporter Persija di Bandung) yang membuat sanksi berat diterima Persib. Jadi banyak faktor, bukan karena setting-an karena perjalanannya panjang.,” pungkasnya.