Cerita Bagas Adi Nugroho: Dari Niat Mundur Hingga Bertahan di Arema

Pasca pertandingan antara Arema FC melawan Sriwijaya FC pada pekan terakhir kompetisi Liga 1 musim 2019, manajemen tim Singo Edan sempat menyatakan bahwa akan ada lima pemain yang tak lagi berada di tim.

Saat itu, mereka menyatakan tiga pemain tak masuk rekomendasi dan dua pemain lainnya mengundurkan diri. Namun pada perkembangannya hanya empat pemain yang tak lagi memperkuat tim Singo Edan.

Keempat pemain tersebut adalah Israel Wamiau, Srdjan Ostojic, Jefri Kurniawan dan Purwaka Yudhi yang mengundurkan diri karena ingin bermain lebih dekat dari kampung halamannya di Lampung. Lantas siapa satu pemain yang dikabarkan awal mengundurkan diri? Dia adalah Bagas Adi Nugroho.

Pemain asli Sleman ini sudah menyatakan pengunduran diri dari Arema FC. Satu alasan utama karena ingin mendapatkan menit bermain lebih banyak sebab selama ini komposisi lini belakang tim Singo Edan lebih diisi oleh Hamka Hamzah, Arthur Cunha.

Namun dalam perkembangannya, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo menyatakan bahwa Bagas Adi batal mengundurkan diri dari tim setelah dibujuk oleh manajemen.

“Setelah Israel tak dikontrak lagi, Purwaka juga mundur, maka stopper praktis hanya sisa tiga pemain. Jika satu pemain lagi mundur maka kami harus bekerja keras untuk mencari pengganti. Bagas Adi kami bujuk untuk tetap bertahan,” ucapnya.

Dari penuturan Rudi Widodo, ada peranan Hamka Hamzah pada proses merayu Bagas. Rudi menceritakan Hamka meyakinkan Bagas untuk tetap bertahan di Arema. Sebab Hamka ingin melakukan regenerasi kepada pemain yang lebih muda.

“Ya dia bilang ke Bagas kalau dia ingin melakukan regenerasi ke pemain muda dan di musim 2019 mungkin tak akan bermain selalu full seperti sekarang. Itu yang membuat Bagas berpikir ulang dan akhirnya bertahan,” imbuh manajer asli Madiun ini.

Dengan batal mundurnya Bagas Adi maka manajemen Arema FC saat ini hanya fokus mencari satu pemain belakang lagi untuk menggenai jumlah stopper tim yang jumlah idealnya adalah empat pemain.