Arema FC Minta Akmal Marhali Cabut Pernyataan dan Minta Maaf
Pernyataan koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali pada sebuah acara diskusi di Surabaya Senin kemarin berbuntut panjang. Nama Arema FC yang dicatut oleh Akmal membuat manajemen tim berjuluk Singo Edan ini bereaksi keras.
Media Officer Arema FC, Sudarmaji mengaku prihatin dengan kecewa dengan pernyataan tersebut karena menyinggung perasaan banyak orang, tidak hanya Aremania namun juga pemain dan pelatih.
“Arema prihatin dan kecewa dengan pernyataan itu dan pernyataan ini sangat menyinggung dan mencederai perasaan banyak orang tak hanya aremania, tapi pelatih dan pemain, semua menjadi kecewa dengan pernyataan itu,” ucapnya kepada wartawan.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Akmal dinilai Sudarmaji tidak melihat perjuangan manajemen dan tim untuk memperbaiki Arema agar lolos dari degradasi. Beberapa perbaikan versi manajemen adalah mengkontrak pemain baru hingga tidak satu hari pun telat membayarkan gaji.
“Pernyataan itu tak menjunjung tinggi sportifitas dan perjuangan pemain, pelatih dan Aremania. Kita paruh musim manajemen sudah mengontrak pemain baru terus kemudian mengganti pelatih jadi effortnya luar biasa agar mendongkrak posisi arema,” tegasnya.
“Bayangkan arema dalam kurun waktu 7 minggu di dasar degradasi, karena itu manajemen berkomitmen untuk bersikap memperbaiki bahkan mungkin kalau kita mau jujur manajemen juga berusaha meningkatkan kualitas performancenya, yaitu bagaimana kita memenuhi kewajiban kepada pemain bahkan tidak sampai molor satu hari saja, jadi kita mungkin menuntaskan persoalan gaji dengan tujuan apa untuk memberikan semangat kepada pemain untuk berjuang agar kita jauh dari zona degradasi,” imbuh pria asal Banyuwangi ini.
Pria yang pernah menjadi wartawan ini menambahkan Arema juga menjalani sanksi lima pertandingan kandang tanpa penonton ditambah Aremania tak boleh hadir saat laga away. Bahkan manajemen memilih tak melakukan banding meski sebenarnya hal tersebut bisa dilakukan.
“Jadi saya pikir pernyataan saudara akmal marhali tentu sangat menyinggung perasaan banayak orang. Kita sangat mengharapkan Akmal Marhali bisa meralat pernyataanya, karena itu sangat menciderai, sangat menyakitkan, perjuangan arema agar bisa di posisi lebih baik itu perjuangan yang berdarah darah, perjuangan yang penuh dengan kerjas keras,” tegas Sudarmaji.
Karena itulah, pihak manajemen Arema FC meminta Akmal Marhali untuk mencabut pernyataan tersebut dan kemudian meminta maaf agar public sepakbola Malang tak tersinggung berkepanjangan.
“Karena itu kami mengharapkan segera pernyataan itu bisa dicabut dan meminta maaf agar public Malang tidak tersinggung berkepanjangan karena ini membahayakan,” pungkasnya.
Bahkan jika Akmal Marhali tak melakukan klarifikasi atas penyataan hingga 2×24 jam maka direncanakan akan ada gugatan yang dilakukan pelatih, pemain, manajemen hingga Aremania.
Seperti diberitakan sebelumnya, Akmal menyoroti fenomenal naiknya Arema FC dan PSIS yang sempat terpuruk di papan bawah pada putaran pertama Liga 1 2018. Di awal kompetisi, kedua klub itu menjadi penghuni zona degradasi selama beberapa pekan.
Namun, Arema dan PSIS kemudian akhirnya bisa selamat dan tidak masuk jerat degradasi. Arema menghuni peringkat enam, sementara PSIS bisa bertengger di peringkat ke-10 klasemen akhir Liga 1 2018.
“Seperti Arema dan PSIS, awal musim di bawah tapi bisa naik. Akhrinya orang menyimpulkan ini bukan kaitannya dengan PSIS dan Arema bangkit dari keterpurukan, tapi karena adanya orang dalam. Untuk hal semacam ini harus dibersihkan. Semua harus sepakat kampanye anti pengaturan skor di Indonesia,” ucap Akmal.