Postingan Krishna Murti Bikin Kecewa Arema dan Aremania, Soal Apa?
Kinerja satuan tugas (satgas) anti mafia bola banyak dipuji oleh berbagai pihak. Namun banyak pihak juga mengkritik perilaku bersosial media, wakil ketua satgas anti mafia bola, Brigjen Krishna Murti. Postingannya dianggap justru tak meredakan suasana.
Arema dan Aremania juga terkena imbas dari salah satu postingan yang diposting Rabu (6/3). Pria berumur 49 tahun ini memposting dua gambar yang membandingkan perilaku suporter Indonesia dan luar negeri.
“Yang bawah suporter bola beda tim di LN. Yang atas bukan penonton bola #kmupdates,” tulisnya.
Dalam postingan tersebut, ada dua foto yang terpisah. Foto atas adalah foto perilaku Aremania saat pertandingan melawan Persib Bandung. Hal ini pun membuat Aremania kecewa dengan postingan yang dilakukan oleh mantan Wakapolda Lampung tersebut.
Tak hanya Aremania, manajemen Arema FC nampaknya juga meradang dengan postingan tersebut. Media Officer Arema FC, Sudarmaji menyayangkan unggahan tersebut. Namun manajemen juga berprasangka baik dengan menganggap Brigjen Krishna Murti tidak tau kelompok suporter yang diupload.
“Kami menyayangkan upload status petinggi Polri tersebut. Mungkin beliau tidak tahu foto suporter yang diupload. Namun kami memberi tanggapan karena saat ini klub Liga 1 sedang mengkampanyekan perdamaian antar suporter,” ucapnya kepada wartawan.
Sudarmaji membenarkan bahwa foto tersebut adalah foto satu tahun lalu saat pertandingan Arema melawan Persib.
“Foto yang diunggah adalah foto setahun lalu saat Arema lawan Persib di stadion Kanjuruhan. Baik Arema dan Aremania telah mendapatkan sanksi dan telah menjalankannya. Sanksinya selain sanksi denda sekitar 350 juta dan pengosongan tribun dalam beberapa pertandingan,” ujarnya.
Namun Sudarmaji mewakili manajemen Arema mencoba berpikir positif. Postingan dari Brigjen Krishna Murti tersebut dinilai sebagai usaha agar Aremania dan fans lain untuk lebih kreatif.
“Tapi akan lebih bijak jika tidak mengambil contoh salah satu fans. Karena justru pro dan kontra, apalagi rekan kita di kepolisian membawa misi mengayomi. Akan lebih bijak jika tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada beliau untuk memberi klarifikasi agar hubungan baik Aremania dan kepolisian selama ini terjaga,” paparnya.
Sudarmaji juga menghimbau agar Aremania menahan diri dan sabar dengan memberikan tanggapan yang positif dan konstruktif.