Robert Gladiator (Hampir) Pasti Lolos Verifikasi

Kedatangan dua pemain asing, Robert Lima Gladiator dan Pavel Smolyachenko mendapatkan apresiasi positif dari Aremania. Mereka tampak yakin kedua pemain ini akan memberikan kontribusi apik bagi tim Arema FC.

Manajemen Arema pun sudah menyatakan bahwa kedua pemain tersebut bukan berstatus sebagai seleksi namun langsung dikontrak jika lolos tes medis dan administrasi. Tes medis sudah dilakukan oleh kedua pemain dan berdasarkan hasil kemungkinan besar mereka lolos tes tersebut.

Lalu bagaimana dengan syarat administrasi yang salah satunya berkaitan dengan persyaratan regulasi? Arema punya pengalaman buruk akan hal ini karena pernah membuat Rodrigo Ost batal memperkuat tim Singo Edan sebab terganjal aspek regulasi.

Tentu saja pengalaman tersebut tak ingin diulang oleh manajemen Arema FC. Namun apakah kedua pemain ini sudah aman lolos verifikasi administrasi? Pertama untuk Pavel Smolyachenko nampaknya tak akan ada masalah. Pemain asal Uzbekistan ini hampir pasti lolos regulasi karena klub yang dia perkuat sebelumnya adalah Metallurg, tim yang bermain di kasta tertinggi Liga Uzbekistan.

Ada sebuah regulasi yang mengharuskan jika pemain tersebut berpaspor Asia maka diharuskan bermain bersama Timnas minimal mempunyai 25% caps. Namun hal ini tak berlaku untuk Pavel sebab dia berasal dari Uzbekistan yang masuk pada enam negara di Asia yang sesuai regulasi tak diharuskan bermain di level Timnas. Kondisi ini membuat Pavel 99% lolos regulasi.

Lalu bagaimana dengan Robert Lima Gladiator? Inilah yang menjadi pertanyaan para Aremania. Mereka beberapa hari terakhir mempertanyakan bagaimana verifikasi dari pemain asal Brazil ini. Mungkin patokannya adalah data terakhir di situs situs seperti Wikipedia, soccerway atau transfermarket.

Mari kita bahas lebih detail, dalam beberapa situs tersebut disebutkan bahwa klub terakhir Gladiator adalah Esportivo yang bermain di kasta keenam Liga Brazil. Jika ini benar maka tentu saja Gladiator tak akan lolos regulasi sebab pemain asing asal Liga Brazil diharuskan bermain minimal di divisi 3 liga tersebut.

Namun ada data lain yang menyebutkan bahwa klub terakhir dia adalah yang bermain di Al-Shabab Kuwait pada musim 2017/2018. Jika melihat data ini tentu saja dia juga tak lolos regulasi karena berdasarkan aturan Liga 1, klub yang berasal dari Kuwait harus bermain di liga level tertinggi.

Ongisnade pun coba melakukan penelusuran dari berbagai informasi yang diperoleh. Acuan untuk sebuah transfer bukanlah soccerway ataupun transfrmarket namun berasal dari TMS (Transfer Matching System). Dari inilah, pemain dapat bermain dari klub satu ke klub yang lain. Dan dari informasi yang diterima Ongisnade, TMS terakhir yang ada untuk Gladiator adalah saat bermain di Al Hazm (Arab Saudi). Musim 2018/2019, Al Hazm bermain di kasta tertinggi. Namun pemain berusia 32 tahun tersebut bermain di Al Hazm saat musim 2016/2017 yang saat itu masih bermain di kasta kedua.

Lantas bagaimana dengan kondisi tersebut? Jika TMS yang dipakai adalah saat memperkuat Al Hazm maka Gladiator akan lolos verifikasi sebab untuk klub dari Arab Saudi minimal bermain di kasta kedua dan saat musim 2016/2017, Al Hazm berada di kasta kedua.

Jadi jika memang secara teknis, nantinya Gladiator tak ada kendala berarti maka tak ada yang perlu dikhawatirkan sebab dia lolos secara verifikasi administrasi.

Welcome Gladiator !!!

Bagikan post ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

thirteen + 13 =