Teror Teror Bonek Yang Melanggar Regulasi
Selesai sudah pertandingan super bigmatch antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC, Minggu (06/05) kemarin. Hasilnya gol tunggal Misbakhus Solihin pada menit 83 membuat tim Singo Edan harus pulang tanpa poin.
Di luar faktor teknis, faktor non teknis juga tak bisa dilepaskan pada pertandingan derby dua klub bebuyutan ini salah satunya adalah faktor tekanan supporter Persebaya, Bonek. Tekanan supporter lawan ini tersaji dari awal kedatangan tim hingga selesainya pertandingan.
Bahkan pelatih Arema FC, Joko Susilo mengkritik teror yang dilakukan Bonek yang sudah melanggar regulasi seperti pelemparan hingga selesai pertandingan juga masih melakukan pelemparan. Padahal menurut pelatih yang akrab disapa Gethuk ini harusnya sudah selesai saat 90 menit akhir pertandingan selesai.
Lantas apa saja teror teror Bonek yang melanggar regulasi, redaksi Ongisnade yang hadir langsung di stadio Gelora Bung Tomo Minggu kemarin mencatat beberapa hal yaitu
- Papan skor yang sengaja diubah oleh Bonek
Sebelum pertandingan dihelat saat tim Arema FC sedang melakukan pemanasan, papan skor berubah. Jika papan skor harusnya dimulai dari 0-0, ini sudah berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Persebaya. Hal ini membuat pengawas pertandingan menegur yang memaksa pembawa acara juga meminta Bonek mengubahnya. Memang akhirnya diubah tapi hal itu membutuhkan waktu yang tak sebentar.
- Lemparan Botol
Jika biasanya tim yang melakukan latihan pemanasan aman aman saja, hal ini berbeda dengan apa yang terjadi saat tim Arema melakukan pemanasan. Mereka harus masuk ke lapangan dengan perlindungan tameng dari Polisi dan sesekali lemparan botol mulai mengarah ke pemain.
Lemparan botol lebih banyak terjadi setelah babak pertama selesai. Pemain Arema protes kepada wasit karena tak ada penalty yang menurut mereka harusnya diberikan setelah Dendi Santoso dilanggar. Saat akan masuk ke ruang ganti, lemparan botol dengan jumlah yang banyak terus terjadi.
Memasuki babak kedua, Dendi Santoso yang akan mengambil sepak pojok juga harus menunda apa yang akan ia lakukan karena lemparan botol. Pemain Persebaya coba menenangkan tapi lemparan botol baru berhenti setelah beberapa menit. Bahkan saat Persebaya sudah meraih kemenangan, lemparan botol masih mengarah kepada pemain Arema saat akan masuk ruang ganti.
- Bonek kencing di gawang Arema
Mungkin inilah pelanggaran yang paling membuat geleng geleng kepala. Ongisnade menerima video yang memperlihatkan ada satu orang Bonek nampak kencing di depan gawang yang bakal di kawal oleh Utam Rusdiana pada babak kedua. Mirisnya, hal ini dibiarkan saja oleh pihak panitia pelaksana tanpa penghalangan berarti padahal jelas menurut regulasi, penonton dilarang masuk ke lapangan.
- Intimidasi mascot Zoro
Entah ini masuk pelanggaran atau tidak tapi kami mencatat bahwa salah satu maskor Persebaya yang dinamakan Zoro melakukan intimidasi kepada pemain Arema. Hal ini terlihat dari video yang beredar saat pemain Arema melakukan latihan, dia menghampiri dengan melakukan intimidasi. Bahkan pada satu foto yang beredar ia juga sempat mengacungkan jari tengah. Hal yang tak patut dilakukan dengan kapasistasnya sebagai seorang mascot.