Tanpa Dedik Setiawan dan Bagas Adi, Inilah 18 Pemain Arema Lawan PSIS
Arema FC dipastikan tanpa amunisi lengkap kala bertandang ke kandang PSIS Semarang. Klub berlogo singa mengepal ini tak bisa diperkuat sejumlah pemain andalan mereka seperti Dedik Setiawan dan Bagas Adi Nugroho.
Dedik dan Bagas harus absen karena memenuhi panggilan Timnas Indonesia. Mereka masuk dalam komposisi Skuat Garuda -julukan Timnas Indonesia- untuk Piala AFF 2018 ini.
Selain Dedik dan Bagas, Arema juga harus kehilangan Hanif Sjahbandi dan Rivaldy Bawuo pada lawatan kali ini. Hanif dan Ipay -sapaan karib Rivaldy- harus menepi dari lapangan karena belum pulih dari cedera mereka. Hanif sebelumya mengalami cedera patah tulang lengan kiri bawah sedangkan Ipay mengalami cedera pada LCL lututnya.
Sementara itu, tanpa sejumlah pemain andalan tersebut, Arema FC berangkat ke Magelang dengan kekuatan 18 pemain. Mereka akan berangkat menggunakan moda transportasi kereta api pada Jumat (02/11) besok pagi.
Pelatih Arema FC, Milan Petrovic, mengaku tak risau dengan absennya sejumlah anak asuhnya pada pertandingan ini. Menurutnya, kemampuan anak asuhnya relatif setara sehingga memudahkannya menyusun komposisi pemain.
“Tak ada masalah dengan kondisi ini. Justru, menurut saya, ini merupakan kesempatan bagus bagi para pemain kami untuk bisa menunjukkan kemampuan mereka,” ujar Milan seperti dikutip dari bolanet.
Kendati tanpa amunisi penuh pun, Milan memastikan anak asuhnya bertekad untuk tak pulang dengan tangan hampa. Pelatih asal Serbia ini menyebut bahwa timnya ingin melanjutkan tren positif mereka pada beberapa pekan belakangan tersebut.
“Kami memiliki motivasi dan energi tambahan untuk bisa meraih kemenangan pada pertandingan ini,” tandas pelatih berusia 57 tahun tersebut.
Berikut 18 pemain Arema yang dibawa ke kandang PSIS:
Utam Rusdiana, Srdjan Ostojic, Hamka Hamzah, Arthur Cunha, Purwaka Yudhi, Johan Ahmat Farizi, Alfin Tuasalamony, Ricky Ohorella, Hendro Siswanto, Jayus Hariono, M. Rafli, Makan Konate, Ridwan Tawainella, Nasir, Dendi Santoso, Sunarto, Dalmiansyah Matutu, Ahmad Nur Hardianto.