Punya Rekor Apik Lawan Bhayangkara FC, Milo: Itu Hanya Sejarah
Arema FC tercatat punya catatan positif setiap kali bertemu Bhayangkara FC. Rekor positif itu bisa saja berlanjut saat kedua tim kembali bersua, Jumat (26/7) di stadion Kanjuruhan Malang.
Sejak tahun 2016, kedua tim tercatat sudah bertemu sebanyak delapan kali dalam berbagai ajang seperti Piala Presiden, Indonesian Soccer Championship (ISC) A dan Liga 1. Arema lebih superior daripada Bhayangkara FC dengan mencatat lima kali kemenangan, dua kali imbang dan satu kali kalah.
Pada kompetisi ISC A tahun 2016, Arema FC menang dua kali baik home atau away melawan Bhayangkara FC. Saat laga away, skuad Singo Edan menang 1-0, sementara saat laga home kembali menang dengan skor 2-0.
Berlanjut pada kompetisi Liga 1 musim 2017, pada laga home Arema mampu meraih kemenangan dengan skor 2-0 namun saat laga away Bhayanagkara FC mampu menang dengan skor 2-1. Kedua tim kembali bertemu pada babak penyisihan Piala Presiden edisi tahun 2018 yang menunjuk Arema sebagai salah satu tuan rumah. Arema gagal meraih kemenangan karena hanya bermain imbang 0-0.
Pada kompetisi Liga 1 musim 2018, Arema mampu membantai Bhayangkara FC dengan skor 4-0 pada laga kandang sementara saat laga tandang mampu meraih satu poin dengan menahan imbang 0-0. Terbaru, Arema mengalahkan Bhayangkara FC pada babak perempatfinal Piala Presiden 2019 dengan skor telak 4-0.
Meski berbekal catatan positif, namun pelatih Milomir Seslija menganggap hal tersebut hanyalah catatan sejarah. Pelatih yang akrab disapa Milo ini ingin pemain Arema fokus saat pertandingan karena Bhayangkara FC adalah tim kuat meski bermain pada laga away.
“Ini memang catatan bagus tapi itu adalah sejarah. Yang penting sekarang melanjutkan fokus karena mereka bisa jadi bahaya karena seperti lawan PSM saat away,” ucapnya.
Pelatih berkebangsaan Bosnia ini juga sudah mengantongi kelemahan Bhayangkara yang disebutnya tak terlalu bagus di lini pertahanan.
“Kita berharap Bhayangkara FC juga bermain terbuka. Saya melihat tim ini lemah di lini belakang tapi mereka berbahaya di lini depan,” kata Milo.