Pernah Juluki Indonesia Liga Sirkus, Ini Pembelaan Comvalius

Sylvano Comvalius angkat bicara soal sindirannya pada kompetisi sepak bola Indonesia, yang menurutnya mirip seperti kompetisi sirkus. Pemain yang baru saja resmi kembali ke kompetisi Indonesia bersama Arema FC ini menyebut pernyataannya tersebut tak lepas dari kekecewaannya usai gagal mengantarkan timnya menjuarai kompetisi musim 2017.

“Saya sangat kecewa dengan apa yang terjadi pada musim 2017 lalu, ketika saya masih bersama Bali United,” ucap Comvalius.

“Waktu itu, kami sangat layak menang. Hasil yang ada waktu itu membuat saya sangat kecewa,” sambungnya.

Menurut Comvalius, sejatinya, ia tak berniat menuding sepak bola Indonesia seperti yang pada unggahannya tersebut. Menurutnya, tak semua yang diunggah merupakan gambaran dari keyataan.

“Jangan terlalu serius soal media sosial. Saya tak sedang menyerang siapa pun,” tuturnya.

Sebelumnya, Comvalius, pernah meluapkan pendapatnya tentang Liga 1 2017. Ia memplesetkan nama Indonesia Super League menjadi Indonesia Circus League. Komentar bernada sindiran itu diunggah Comvalius melalui akun instagramnya, beberapa saat usai putusan Komisi Disiplin PSSI, yang menghukum Mitra Kukar. Sanksi berupa kekalahan 0-3 itu membuat Bhayangkara menggeser Bali United dari puncak klasemen dengan keunggulan head to head.

Lebih lanjut, Comvalius sendiri membeber alasannya kembali ke kancah sepak bola Indonesia. Pemain berusia 31 tahun tersebut mengaku bahwa keputusannya ini karena ia sudah telanjur jatuh cinta dengan Indonesia.

“Ketika saya meninggalkan Indonesia, satu setengah tahun lalu, saya meninggalkan hati saya di sini,” ujar Comvalius.

“Di negara lain, saya sempat merasakan waktu yang sulit. Saya pun sempat berpikir untuk kembali,” sambungnya.

Keinganannya ini akhirnya bak gayung bersambut ketika ia mendapat tawaran dari kapten Arema, Hamka Hamzah.

“Tanpa pikir panjang, saya memutuskan bahwa inilah waktu yang tepat untuk kembali ke Indonesia,” ia menandaskan.

Sementara itu, kecintaan Comvalius pada Indonesia tampaknya berbayar kontan. Belum lagi menunjukkan aksinya di lapangan hijau, pemain berusia 31 tahun ini pun sudah mendapat panggilan kesayangan. Ia dipanggil Comvalion, gabungan dari Comvalius dan lion (singa, yang merupakan simbol Arema, red).

Menurut Comvalius, julukan ini sangat membahagiakanya. Pasalnya ada hal yang membuatnya seakan ditakdirkan untuk memperkuat Arema.

“Saya tahu kelahiran klub ini hanya berselisih satu hari dengan kelahiran saya. Arema lahir pada 11 Agustus 1987, sedangkan saya lahir pada 10 Agustus 1987,” tandasnya. (bolanet/mia)

Bagikan post ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

13 − three =