Pembelaan Milomir Seslija Terhadap Iwan Budianto
Nama CEO Arema FC yang juga kepala staf Ketua umum PSSI, Iwan Budianto menghangat dalam beberapa hari terakhir. Dia dilaporkan oleh Imron Abdul Fatah tentang kasus suap penunjukan tuan rumah Piala Soeratin pada tahun 2009 lalu.
Saat itu, Imron yang menjabat sebagai manajer Perseba Bangkalan mengaku dimintai uang oleh Iwan Budianto sebesar 140 juta agar bisa menjadi tuan rumah babak 8 besar Piala Soeratin 2009. Pihak kepolisian membenarkan laporan tersebut dan saat ini masuk tahap penyidikan. Dari data yang ada, Iwan Budianto hanya menerima 25 juta sementara Haruna Soemitro yang juga dilaporkan menerima uang 115 juta.
Sebelumnya manajemen Arema FC menyatakan bahwa sosok Iwan Budianto akan mengikuti jalannya proses hukum dengan baik. Kondisi yang ada sekarang juga tak mempengaruhi tim yang sedang bersiap mengikuti Piala Indonesia.
Tim Arema pun nampaknya tak mengetahui tentang kondisi tersebut. Hal ini dungkapkan oleh pelatih Milomir Seslija. Pelatih asal Bosnia ini mengaku belum tahu tentang berita tersebur dan tak ada pembicaraan sama sekali di tim soal kasus tersebut.
“Belum kalau saya belum tahu, tapi di tim tak ada pembicaraan mengenai hal itu,” ucapnya sembari bertanya kasus apa yang dilaporkan ke polisi.
Milo yakin Iwan Budianto adalah orang yang professional bahkan saat pernah di Arema pada musim 2016 selalu bersikap fair play dan berharap timnya untuk terus meraih kemenangan.
“Tuan Iwan professional, di Arema dia selalu bilang soal menang dan menang, jika bagus bilang bagus dan jelek akan juga bilang jelek,” ungkap mantan pelatih Madura United ini.
Milo menegaskan Iwan Budianto adalah sosok yang fair play dan tak akan terlibat pada sebuah hal yang tak baik bagi sepakbola Indonesia.
“Saya pikir dia tidak seperti itu. Dia orang yang fair play, itu opini saya dan saya tahu bahwa pak Iwan orang yang bagus,” pungkasnya.
291 - 291Shares