Kalah Telak, Pemain Persita Malu
Kekalahan telak harus diterima tim Persita Tangerang saat melawan Arema FC, Rabu (13/3) di stadion Kanjuruhan Malang. Enam gol bersarang ke gawang Anas Fitrianto dan hanya mampu dibalas satu gol oleh tim berjuluk Pendekar Cisadane ini.
Tak dipungkiri, kekalahan ini pun diakui oleh perwakilan pemain, Muhammad Roby menjadi pukulan telak bagi timnya. Bahkan ia menyebut secara pribadi malu karena kalah telak saat lawan Arema.
“Sebagai pemain belakang saya malu ya karena banyak gol. Ini jadi pelajaran buat kita untuk belajar dan lebih kerja keras lagi. Memperbaiki koordinasi antar pemain dan khususnya stamina yang saya akui masih kurang,” ucapnya.
Sementara, pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro tak ingin menyalahkan lini per lini setelah timnya mengalami kekalahan telak. Mantan pelatih Bali United ini menegaskan kesalahan yang terjadi adalah secara tim bukan hanya disebabkan oleh lini belakang.
“Hasil ini kesalahan semua tim, bukan hanya pemain belakang saja. Yang jelas fokus kami sekarang ke persiapan mana mana yang harus diperbaiki, ajang Piala Presiden ini bermanfaat bagi kami,” paparnya.
Widodo sudah memprediksi bahwa timnya akan terus diserang oleh Arema dan sudah coba diantisipasi lewat serangkaian latihan yang dilakukan jelang pertandingan. Namun kondisi fisik pemain yang belum 100% membuat Persita tak berdaya saat terus digempur oleh lini serang Arema.
“Kondisi ini sudah saya prediksi pasti Arema akan menyerang terus. Kami sudah latihan dengan serangan serangan mereka. Tapi inilah keadaan kami belum 100 persen, apalagi sebelum Piala Presiden hanya latihan biasa, belum menyentuh sisi fisik. Yang jelas dari segala sisi kita kalah segalanya,” tandas pelatih yang semasa menjadi pemain ini pernah mencetak gol terbaik di Piala Asia.
Pasca tersingkir dari Piala Presiden, Persita pun mengalihkan fokus ke persiapan kompetisi Liga 2 yang diprediksi akan dihelat 2-3 bulan lagi atau sekitar bulan Juni.
“Dari tiga pertandingan ini, evaluasi dari saya soal koordinasi antara menyerang bertahan, kondisi bagaimana bertahan. Yang penting dari segi fisik dan kita masih ada persiapan kompetisi yang dihelat Juni, jadi fokus 2-3 bulan kedepan adalah bagian mana yang harus diperbaiki,” tandas Widodo.