Hamka Hamzah dan Rencananya Mempolisikan Akun Sosmed Penyebar Fitnah Piala AFF 2010
Selepas acara Mata Najwa, Rabu (19/12) malam, isu suap yang terjadi di Timnas Indonesia saat laga final Piala AFF 2010 melawan Malaysia kembali muncul. Isu ini sebenarnya adalah isu lama yang kembali mengemuka.
Adalah manajer Timnas saat itu, Andi Darussalam Tabusalla yang menyatakan bahwa pertandingan tersebut ada yang mengkondisikan setelah dia bertemu dengan orang Malaysia satu tahun setelah laga final tersebut. Pria yang akrab disapa ADS ini pun sempat menyebut nama Maman Abdurrahman yang secara teknis melakukan kesalahan.
Sontak, nama Maman dan deretan skuat piala AFF 2010 pun kembali disangkut pautkan dengan isu ini. Maman pun langsung mengklarifikasi, Kamis (20/12) siang bersama dengan ADS. Dia menegaskan tak menerima suap apapun. Bahkan jika diminta untuk memberikan keterangan di kepolisian, dia mengaku siap.
ADS pun mengklarifikasi pernyataannya. Dia menegaskan tak menuduh sosok Maman terlibat suap namun dia hanya menyatakan secara teknis Maman memang melakukan kesalahan. Pada agenda klarifikasi tersebut juga hadir kapten tim Arema, Hamka Hamzah yang pada saat final Piala AFF juga bermain.
Pria asal Makassar ini menegaskan semua pihak jangan beropini yang menyudutkan beberapa orang. Bahkan Hamka mengaku menemukan opini yang menyudutkan dan cenderung menyebar fitnah. Ia pun sudah mengumpulkan beberapa akun tersebut dan berencana membawa fitnah tersebut ke ranah kepolisian.
“Silakan beropini tapi harus ada bukti, sampai harta saya habis saya akan kejar,” katanya seperti dikutip dari bolacom.
Tak tanggung tanggung, mantan pemain PSM Makassar ini juga mempersilakan pihak berwenang untuk memeriksa rekening pribadinya untuk membuktikan apakah dia menerima suap atau tidak.
“Silakan cek rekening saya sejak 2010 sampai sekarang. Kalau ada bukti, silakan,” tegasnya.
Hamka juga membeberkan perihal teknis saat pertandingan melawan Malaysia pada tahun 2010 silam. Ia sudah berkomunikasi dengan Maman bahwa ada beberapa bagian lapangan yang tak terlalu baik sehingga bisa berpotensi membuat kesalahan yang dilakukan pemain.
“Sebelum pemanasan, saya dan Maman melalukan long pass, saya bilang ke dia, sini hati-hati ada gumpalan pasir, saya injak, ini Man, ternyata masuk sampai ke engkel. Sebagai pemain belakang, mata saya bermain semua, jadi yang kalian menyalahkan video itu, dan kalian tidak punya bukti, selesai,” ucapnya.
Hamka berharap publik tak menghujat para pemain, karena mereka juga tidak menginginkan hal itu (kalah) terjadi. “Siapa sih yang tidak mau juara, peluang kami besar pada waktu itu,” tegas Hamka Hamzah.