Tribun Aremania: Gawang Arema yang Tak Lagi Digdaya, dan Kedatangan Kiper Asing

Sejak meraih gelar juara ISL pada musim 2009/2010, Arema terkenal sebagai salah satu klub dengan kedigdayaan gawang yang cukup kuat, dengan dijaga oleh Kurnia Meiga, yang meraih gelar pemain terbaik pada musim 2009/2010, serta kakak kandungnya Achmad Kurniawan.

Sayangnya kisah itu tak berlangsung panjang. Di awal tahun 2017, Achmad Kurniawan meninggal dunia. Kisah sedih terus berlanjut dengan Kurnia Meiga yang sakit hingga saat ini. Sejak saat itu, kedigdayaan gawang Arema seakan sirna. Sederet penjaga gawang yang didatangkan dirasa tak mampu menggantikan peran Kurnia Meiga dan Almarhum Achmad Kurniawan.

Meskipun pada musim ini, Arema mendatangkan beberapa penjaga gawang seperti Joko Ribowo dan Kartika Ajie yang namanya menanjak bersama Timnas U-23, serta Utam Rusdiana yang memang jebolan Akademi Arema.

Jumlah penjaga gawang yang cukup banyak tersebut, sepertinya belum membuat pelatih kepala, Milan Petrovic puas. Sejak didepaknya Ricardo Navarro dari posisi pelatih kiper, Milan memutuskan untuk mencari sendiri pengganti Ricardo dari Eropa. Dari safari Milan di Eropa, didapatkanlah seorang pelatih kiper bernama Branislav Radojcic.

Kedatangan Branislav, rupanya satu paket dengan seorang kiper asing yang juga dari Eropa, Srdan Ostojic. Dari beberapa data yang beredar di internet, usia Srdan memang sudah tak lagi muda (35 tahun). Meski begitu, rupanya ia cukup menonjol dengan meraih beberapa gelar juara dan runner up bersama klubnya.

Namun yang jadi pertanyaan, apakah keberadaan kiper asing diperlukan oleh Arema saat ini ?

Banyak aremania yang berpendapat jika Arema lebih membutuhkan sosok playmaker daripada seorang kiper. Pendapat tersebut ada benarnya juga. Dengan banyaknya pemain pada posisi kiper, slot pemain asing sebaiknya diisi pada posisi lainnya. Keberadaan pelatih kiper asing, cukup untuk melatih deretan penjaga gawang yang dimiliki saat ini. Apalagi sang pelatih kiper berkebangsaan sama dengan pelatih kepala, sehingga mempermudah komunikasi dan kesolidan tim.

Kedatangan kiper asing juga tak selalu berimbas negatif. Hal tersebut bisa saja membawa dampak positif bagi tim, utamanya pada pos kiper. Kiper lokal mungkin bisa mendapat ilmu dan pengalaman baru dengan bermain bersama kiper asing, lebih-lebih pemain berlabel bintang seperti Srdan Ostojic.

Ditulis oleh Aji Wisesa, Aremania Jember

 

Bagi Umak yang juga ingin mengirimkan opininya silakan kirim ke ongisnadenet@gmail.com

Bagikan post ini
  • 457
  •  
  •  
  •  
  •  
    457
    Shares

Leave a Reply

eight − four =