Arema FC Akui Masuk Bursa Saham Bukan Pekerjaan Mudah

Arema FC dikabarkan jadi satu di antara klub yang segera menyusul Bali United untuk terjun ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu disampaikan oleh Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna. Kebetulan perwakilan BEI juga sudah berkunjung ke kantor manajemen Arema di Malang pada awal Mei lalu.

Ketika dikonfirmasi terkait kesiapan Arema terjun di bursa efek dengan menjual saham, General Arema, Ruddy Widodo, mengakui hal itu merupakan terobosan yang sangat bagus.

Namun, dia mengakui untuk go public tidak mudah karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Manajemen Arema tidak terbuka terkait syarat apa yang kini masih jadi kendala.

“Go public untuk tim sepak bola di Indonesia itu terobosan yang positif. Akan ada modal besar yang didapatkan untuk mengembangkan industri sepak bola. Tapi, itu bukan hal yang mudah. Bali United sekarang melakukan itu bukan tanpa proses. Jadi Arema juga akan berproses,” kata Ruddy.

Menurutnya, Bali United memang dipegang oleh perusahaan yang dihuni banyak sosok berpengalaman di bursa efek sehingga mereka sudah sangat paham apa saja yang disiapkan dan dilakukan setelahnya.

Sementara Arema masih belum terbiasa dengan hal tersebut sehingga mereka ingin melakukan pembicaraan di internal manajemen dan direksi.

“Kami lihat holding Bali United (PT Bali Bintang Sejahtera) memiliki lini bisnis yang banyak. Sementara kami masih belum. Tapi, secara pasar, sebenarnya Arema juga tidak kalah. Ada beberapa faktor yang Bali United ada, namun tidak dimiliki Arema. Begitu juga sebaliknya,” sambungnya.

Bali United sudah melakukan penjualan perdana saham pada Senin (17/6/2019). Mereka bisa meraih dana segar sampai Rp350 miliar rupiah. Mereka melepas 33,33 persen saham lewat skema IPO (Initial Public Offer). Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan fasilitas, bisnis dan yang lainnya. (bolacom/mia)

Bagikan post ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

20 − three =