Tegas, Pemain Jarang Bermain Tak Akan Masuk Timnas

Kebijakan baru diambil jajaran tim pelatih Timnas Indonesia untuk menjaring pemain. Tanpa jam terbang tinggi, jangan harap seorang pemain dapat membela nama negara di level internasional.

Timnas Indonesia telah ditunggu serangkaian uji coba pada bulan depan. Pertama, Skuat Garuda akan menantang Yordania pada 11 Juni 2019 di kandang lawan. Empat hari berselang, pasukan Simon McMenemy itu menjamu Vanuatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Untuk komposisi Timnas Indonesia, tim pelatih masih menunggu sepak mula Liga 1 2019. Pemain yang dipanggil dipastikan mempunyai menit bermain yang banyak dalam kompetisi.

“Sebenarnya pelatih timnas manapun melakukannya. Jadi Simon (McMenemy), saya dan pelatih lainnya akan keliling unmtuk melihat pemain,” ujar Yeyen Tumena, asisten pelatih Timnas Indonesia kepada wartawan.

“Maka dari itu, kami menunggu Liga 1 dimulai, karena kalau kami bicara Timnas Indonesia, itu putra terbaik bangsa. Jadi di manapun, siapapun dia, kemudian berapa usianya tidak masalah, karena pemain yang senior itu bisa bermain reguler di klubnya,” kata Yeyen.

Yeyen menjelaskan, Simon McMenemy tidak pernah memandang usia saat memanggil pemain ke Timnas Indonesia. Buktinya, arsitek asal Skotlandia itu menyertai dua pemain gaek, Yustinus Pae (35 tahun) dan Ruben Sanadi (32), pada uji coba melawan Myanmar, Maret lalu.

“Ini kami buktikan waktu kami memanggil Yustinus Pae, Ruben Sanadi, dan mereka memang dominan di klub. Dan yang penting itu adalah jam terbang. Kalau di luar negeri itu, pemain yang dipanggil ke Timnas itu yang bermain minimal 70 persen di klub,” tutur Yeyen.

“Jadi kalau tidak punya jam terbang, mohon maaf tidak akan kami panggil,” imbuhnya. (bolacom/mia)

Bagikan post ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

4 − two =