Terungkap, Ini Alasan Timnas Indonesia Gunakan Formasi Tak Lazim

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, memilih menggunakan formasi 4-4-2 diamond sebagai formasi dasar tim asuhannya, dan formasi 3-4-3 sebagai alternatif. Pelatih asal Skotlandia itu mengungkapkan alasan di balik pemilihan formasi tersebut.

Formasi 4-4-2 diamond jarang digunakan di level klub sepak bola di Indonesia belakangan ini. Berkaca dari klub-klub Liga 1, pelatih lebih sering menerapkan formasi 4-3-3 dengan turunan alternatif menjadi 4-2-3-1 atau 4-2-1-3.

Namun, Simon McMenemy membawa gaya baru. Hal ini membuat pemain yang dipanggilnya ke Timnas Indonesia harus beradaptasi, yakni menggunakan formasi 4-4-2.

“Saya menggunakan 4-4-2 diamond awalnya karena saya mengetahui Indonesia tidak memiliki striker dan bek yang tinggi. Namun, Indonesia kaya dengan pemain tengah yang mampu menguasai jalannya pertandingan dan pemain cepat di sisi lapangan,” ujar Simon McMenemy.

“Saya memiliki sejarah berhasil menggunakan formasi 4-4-2 diamond. Jadi, mengapa tidak saya coba bersama Timnas Indonesia? Saya menggunakan formasi 4-4-2 karena melihat kemampuan yang pemain bisa mainkan,” lanjutnya.

Simon McMenemy juga memiliki formasi alternatif, yaitu 3-4-3. Mantan pelatih Bhayangkara FC saat mengecap juara Liga 1 2017 itu merasa yakin formasi ini tak akan menyulitkan pemainnya.

“Formasi 3-4-3 itu lebih fleksibel. Ketika harus bertahan, kami akan memiliki lima pemain yang bertahan. Ketika kami menyerang, tentu kami juga memiliki lebih banyak pemain untuk melakukannya. Bagi seorang pemain tengah, tidak akan sulit untuk beradaptasi dengan formasi ini karena mereka sudah terbiasa,” ujarnya.

Simon McMenemy kini sedang bersama Timnas Indonesia di Myanmar untuk melakoni laga persahabatan internasional kontra tim tuan rumah Myanmar. Pertandingan akan digelar di Stadion Mandalar Thiri, Mandalay, Senin (25/3/2019).

Bagikan post ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

16 − 14 =