Pelatih Barito Putera Sesalkan Transisi Bertahan Pemain
Barito Putera menelan kekalahan ketiga beruntun setelah ditundukkan Arema FC dengan skor 2-1, Senin (19/8) di stadion Kanjuruhan Malang. Pelatih Yunan Helmi menyoroti lini pertahanan timnya yang kurang komunikasi sehingga Arema dengan mudah menciptakan gol.
“Gol Arema terjadi sangat mudah ke gawang Barito Putera karena ada miss komunikasi dan organisasi bertahan yang kurang terutama transisi dari menyerang ke bertahan sehingga ada celah,” ucapnya.
Pelatih pengganti Jacksen Tiago ini mengakui bahwa rencana yang dirancang Barito Putera sudah berjalan dengan baik terutama saat babak kedua karena mampu unggul dalam penguasaan bola. Namun Yunan menegaskan bahwa sepakbola bukan hanya menyerang tapi juga bertahan dan pada sisi itulah Barito Putera dianggap kurang.
“Apa yang kita rencanakan sudah berjalan terbukti banyak peluang possession babak kedua bagus . Tapi sepakbola bukan hanya menyerang atau atur ritme saja tapi sepakbola juga soal bertahan dan selami ini jadi kendala untuk Barito Putera,” ungkapnya.
Beberapa peluang sebenarnya mampu dibuat oleh tim Barito Putera namun kurangnya penyelesaian akhir membuat gol mereka baru tercipta pada menit 87. Absennya Rafael Silva karena akumulasi kartu kuning bisa menjadi alasan kurang produktifnya lini depan. Namun Yunan menyatakan tim sudah merencanakan bermain dengan atau tanpa Rafael.
“Sebetulnya ada atau tanpa Rafael kita sudah merencanakan laga tersebut, mungkin keberuntngan belum dapat harusnya gol tapi tak bisa tercipta,” katanya.
Barito Putera harus tertinggal lebih dulu melawan Arema melalui dua gol dari Hamka Hamzah menit 23 dan Ricky Kayame menit 60. Barito Putera hanya membalas satu gol melalui Gavin Kwan pada menit 88. Hasil ini membuat Barito Putera masih terpuruk di posisi 14 dengan poin 12.