Klub Liga 1 Ikrar Sepakbola Tanpa Kekerasan

Tragedi kekerasan antar kelompok suporter, yang terakhir menelan korban jiwa Haringga Sirila, memantik keprihatinan para petinggi klub Liga 1. Berkumpul di Malang, sebelum laga amal antara Arema FC dan Madura United, para petinggi klub ini berikrar untuk menghilangkan kekerasan di sepak bola Indonesia.

Juru bicara 18 petinggi klub tersebut, Haruna Soemitro, menyebut, mereka berkumpul karena prihatin dengan jatuhnya suporter sebagai korban kekerasan yang terjadi di sepak bola Indonesia. Padahal, sambung Manajer Madura United ini, suporter adalah aset bagi klub.

“Kehilangan satu suporter adalah kehilangan aset luar biasa bagi klub,” ujar Haruna.

“Tanpa suporter, sepak bola nggak ada. Suporter dan klub harus punya sinergi kuat,” sambungnya.

Haruna menambahkan, bahwa mewakili 18 klub Liga 1, ia ingin kekerasan di sepak bola Indonesia dihentikan. Ia berharap insiden yang mengakibatkan meninggalnya Haringga Sirila menjadi yang terakhir.

“Jangan sampai timbul korban berikut,” tuturnya.

Selain menyampaikan keprihatinan mereka, para petinggi klub Liga 1 ini menyampaikan dukungan mereka pada PSSI untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Haruna memastikan bahwa klub-klub Liga 1 percaya dan berharap penuh pada tim pencari fakta dan Komisi Disiplin untuk mengusut tuntas tragedi ini.

“Kami percaya Komdis dan tim pencari fakta bisa mengambil keputusan tegas, keras dan paripurna. Ini menjaga agar yang keji tak terulang lagi,” tandas Haruna.

Sementara itu, selain mengungkapkan keprihatinan mereka, para petinggi klub Liga 1 ini secara simbolis menyerahkan sumbangan senilai sekitar Rp 251 juta pada keluarga Haringga Sirila. Penyerahan ini diwakili oleh Wakil Kepala Staff Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto. (bolanet)

Bagikan post ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

two × 1 =