IB Dilaporkan ke Satgas Anti Mafia Bola
Mantan manajer Perseba Super Bangkalan, Imron Abdul Fatah, melaporkan petinggi PSSI berinisial IB kepada Satgas Anti Mafia Bola. Imron diminta mengirimkan sejumlah uang oleh IB.
Transaksi itu terjadi pada babak delapan besar Piala Soeratin pada November 2009. Bangkalan menjadi tuan rumah ajang itu. Tapi, IB disebut mengancam untuk menarik keputusan dan memindahkan tuan rumah ke Bandung jika Imron tak mengirimkan sejumlah uang.
Imron bilang komunikasi dilakukan lewat telepon. Dalam percakapan via telepon itu, Imron diminta menyetorkan Rp 140 juta agar Bangkalan tetap menjadi tuan rumah. Saat itu, IB menjabat sebagai Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI).
“Waktu delapan besar saya mau dibatalkan (sebagai tuan rumah), mau ‘dibuang’ (dipindah) ke Persib,” kata Imron di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
“Jadi saya ditelepon Pak IB ‘ini (tuan rumah) harus pindah ke Persib’, kemudian saya diminta telepon ke H,” ujar dia.
Imron pun kemudian menghubungi H. Menurut Imron, H saat itu menyarankan kepada Imron untuk segera mengirim kekurangan uang kepada IB.
“Karena saya sebelumnya sudah kirim, sisanya Rp 25 juta itu dikirim tanggal 9 November 2011,” katanya.
Belakangan, Imron baru mengetahui bahwa untuk menjadi tuan rumah itu tidak perlu membayar. Imron pun merasa tertipu, sehingga ia melaporkan IB ke tim Satgas Anti Mafia Bola. Laporan Imron diterima Satgas Anti Mafia Bola pada Senin (7/1) malam.
Imron berharap Satgas Anti Mafia Bola bisa memperbaiki persepakbolaan di Indonesia. Dia juga menyimpan ekspektasi agar mafia pengatur ‘permainan’ ditangkap.
“Ya alasannya gini, bola ini sekarang ini sudah (ada) Satgas Anti Mafia Bola. Ini kan harapan terakhir buat kita. Sudah nggak ada harapan lagi memperbaiki bola,” tutur Imron.
Belum jelas memang apakah IB yang dimaksud adalah Iwan Budianto yang sekarang menjabat sebagai Kepala Staf Ketua Umum PSSI yang juga CEO Arema FC. (detik/mia)
Pingback : Arema & Aremania News Online » IB Dilaporkan ke Satgas Anti Mafia Bola - Think Jogja