Hamka Hamzah Sambut Kedatangan Comvalius

Hamka Hamzah angkat bicara soal kedatangan Sylvano Comvalius ke timnya. Kapten tim Arema FC ini mengaku senang penyerang berkualitas macam Comvalius bisa bergabung dengan Arema.

Menurut Hamka, Comvalius bukanlah pemain sembarangan. Pemain berusia 31 tahun ini telah membuktikan kepiawaiannya ketika mencatatkan rekor gol terbanyak di kompetisi Indonesia pada musim 2017 lalu.

“Ia melampaui catatan legenda sepak bola Indonesia, Peri Sandria, dengan mencetak 37 gol dalam semusim,” ucap Hamka.

Hamka pun mengaku telah berduel langsung dengan Comvalius. Menurutnya, pemain asal Belanda ini, merupakan sosok yang berbahaya.

“Meski pada dua musim terakhir ini, ia kurang bersinar kala bermain di kompetisi Thailand dan Malaysia, tapi ada faktor lain di balik hal tersebut,” tuturnya.

Sebelumnya, nama Comvalius hampir bisa dipastikan bakal menjadi juru gedor Arema pada musim 2019. Ia terpilih mengisi posisi yang ditinggalkan Robert Lima Gladiator.

Comvalius sendiri sempat bermain di Indonesia pada 2017 lalu. Musim itu, bersama Bali United, ia menyabet predikat topskorer kompetisi Liga 1, dengan raihan 37 gol dalam semusim.

Setelah dari Bali United, Comvalius mengadu peruntungannya di Thailand, dengan memperkuat Suphanburi. Awal musim ini, ia hengkang ke Malaysia untuk bergabung dengan Kuala Lumpur FA.

Langkah Arema meminang Comvalius tak bisa dikatakan semudah membalik telapak tangan. Ada sejumlah klub lain yang juga meminati pemain bertinggi 1,92 meter tersebut.

Namun, akhirnya, Comvalius memilih untuk merapat ke Arema. Faktor Hamka Hamzah disebut sebagai salah satu alasan di balik pilihannya. Soal kabar tersebut, Hamka menampik. Menurutnya, bergabungnya Comvalius tak lepas dari keseriusan manajemen Arema.

“Selain itu, ia juga melihat Aremania yang sangat militan dan kreatif dalam mendukung tim kebanggaan mereka,” kata Hamka.

Namun, Hamka tak menampik bahwa ia sempat menjalin komunikasi intens dengan Comvalius. Tapi, pemain berusia 35 tahun tersebut mengaku bahwa ini merupakan hal yang wajar.

“Tapi, saya bisa dibilang hanyalah faktor kesepuluh yang menjadi pertimbangannya,” tandasnya. (bolanet/mia)

Bagikan post ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

12 + 19 =