Arema FC Sudah Kantongi Kekuatan dan Kelemahan Borneo FC
Arema FC sudah move on dari kegagalan di laga pembuka Shopee Liga 1 2019. Kini mereka fokus menyiapkan tim untuk laga selanjutnya di kandang Borneo FC yang akan berlangsung pada 22 Mei mendatang.
Pelatih Arema, Milomir Seslija juga sudah mengamati permainan calon lawannya tersebut. Kebetulan sehari setelah Arema berlaga, Borneo FC melakoni pertandingan pertama melawan Bhayangkara FC di Stadion Aji Imbut, Tenggarong.
“Saya sudah melihat pertandingan pertama Borneo FC. Mereka bermain di kandang Mitra Kukar,” kata Milo.
Namun, sang pelatih belum banyak berkomentar terkait gaya bermain Borneo FC yang kini dilatih Mario Gomez. Dalam laga itu, Borneo FC yang sudah unggul lebih dulu atas Bhayangkara FC justru harus mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang 1-1.
“Kondisinya nanti akan berbeda setelah mereka imbang lawan Bhayangkara. Kami akan cari solusi yang berbeda juga untuk mendapatkan poin,” lanjut pelatih asal Bosnia ini.
Arema kini mencoba bangkit dan bisa meraih poin perdana di Liga 1 2019. Tapi, Milo sadar jika hal itu tidak mudah. Timnya harus berjuang lebih keras lagi karena harus kembali bermain di kandang lawan.
Pada saat bersamaan, Aremania juga punya harapan tinggi terhadap tim ini setelah berhasil menjadi juara Piala Presiden 2019. Milomir Seslija pun menegaskan tekad Arema untuk bisa meraih hasil terbaik dalam 33 laga yang masih akan dimainkan sepanjang musim ini.
“Kami tahu harus berusaha lebih keras untuk dapat poin pertama musim ini. Terimakasih juga kepada Aremania yang terus memberikan dukungan. Setelah pertandingan pertama gagal, masih ada 33 pertandingan di depan,” jelas mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.
Dalam laga lawan Borneo FC, Milo memiliki beberapa rencana. Contohnya memberikan kesempatan kepada pemain yang tidak tampil penuh di pertandingan pertama lawan PSS, seperti Dedik Setiawan dan Ricky Kayame. Dua penyerang sayap itu punya kecepatan yang bisa merepotkan pertahanan lawan.
“Kami akan lihat pemain yang lebih fresh, seperti Dedik yang baru bermain pada babak kedua di pertandingan pertama. Selain itu, Ricky juga bisa dimaksimalkan karena dia tidak menjalankan ibadah puas,” tegasnya.
Meski punya rencana mengandalkan pemain bertipikal cepat, tapi Milo tetap menginstruksikan anak buahnya tetap bermain kolektif dan meminimalisasi kesalahan sendiri. Pelatih Arema itu sadar jika memaksa pemain mengandalkan kecepatan dalam momen Ramadan seperti saat ini, stamina mereka akan cepat terkuras. (bolacom/mia)